Jenis-Jenis Genteng Rumah

Sekarang ini terdapat berbagai macam pilihan jenis-jenis genteng rumah yang umum digunakan sebagai atap di Indonesia. Selain dilihat dari sisi harga, material dan modelnya, biasanya genteng terbaik untuk atap rumah harus kuat menahan air hujan, udara panas serta bisa meredam suara dengan baik.

Genteng atap adalah komponen dari atap yang menutupi permukaan bagian atas, yang terdiri dari bagian-bagian yang tersusun saling bertindih (overlapping). Sumber: wikipedia

Desain rumah biasanya menjadi tolak ukur dalam memilih jenis genteng, akan tetapi hal lain yang harus dipertimbangkan adalah materialnya yang kuat, cukup ringan, memiliki daya tahan lama, tidak membutuhkan perawatan ekstra, tidak mudah terbakar serta bisa membuat rumah sejuk dan nyaman.

Jenis-Jenis Genteng Rumah yang Paling Banyak Digunakan

Di Indonesia terdapat beberapa jenis genteng rumah yang umum digunakan seperti berikut ini:

• Genteng Tanah Liat
• Genteng Beton
• Genteng Seng
• Genteng Aspal
• Genteng Kayu Ulin Atau Kayu Besi
• Genteng Keramik
• Genteng Metal Pasir
• Genteng Metal Atau Logam
• Genteng Kaca
• Genteng Asbes

Mari kita simak penjelasan dari masing-masing jenis genteng tersebut.

Genteng Tanah Liat

Genteng Tanah Liat atau Genteng Clay merupakan genteng yang sudah umum dipakai di Indonesia karena harganya ekonomis, ringan dan cukup kuat. Cara pasangnya pada atap yang miring dengan menerapkan sistem saling mengikat dan mengunci yang memerlukan ketelitian lebih ketika dipasang agar tidak mudah bocor.

Bentuk dan warna genteng tanah liat dahulu sangat terbatas sehingga memberikan kesan kuno dan membosankan. Namun sekarang genteng tanah liat telah memiliki berbagai model dan warna modern yang membuatnya bisa dipakai untuk berbagai desain rumah.

Harga genteng tanah liat lebih murah bila dibandingkan jenis genteng lainnya, tetapi memiliki daya tahan lama yang bisa mencapai puluhan tahun. Bobot genteng tanah liat juga tidak berat, kuat serta tahan api, namun rentan terhadap jamur, lumut dan warnanya mudah pudar.

Genteng Beton

Genteng beton adalah genteng yang terbuat dari semen, pasir dan fly ash, yaitu abu bekas pembakaran batu bara. Genteng beton tidak terlalu membutuhkan perawatan khusus dan tahan lama hingga puluhan tahun, serta tahan terhadap api serta tidak mudah bocor karena komponen material yang dimilikinya ini.

Apabila membutuhkan genteng yang kokoh agar tahan lama dan kuat terhadap cuaca, genteng beton bisa menjadi pertimbangan untuk digunakan. Kualitas dan keawetannya sudah teruji meskipun bobotnya lumayan berat sebanding dengan harganya yang lumayan mahal.

Genteng beton memiliki model yang beraneka ragam, mulai dari model bergelombang hingga datar. Walaupun terbuat dari material beton, genteng beton memiliki variasi bentuk dan warna yang cukup banyak, sehingga mudah disesuaikan dengan berbagai bentuk rangka atap desain rumah.

Akan tetapi kekurangan genteng beton adalah bobotnya yang cukup berat dibandingkan dengan genteng jenis lainnya yang bisa membebani struktur hunian. Oleh karena itu, rangka baja ringan bisa menjadi pilihan sebagai penopang genteng beton.

Genteng Seng

Genteng Seng merupakan pilihan bagi yang mencari harga paling ekonomis. Selain harganya murah, bahannya pun ringan jadi mudah sekali dipasang. Namun bahannya bersifat menyerap panas sehingga bisa membuat ruangan di bawahnya terasa sangat gerah. Selain itu genteng seng memiliki ketahanan yang hanya mampu bertahan beberapa tahun saja.

Genteng seng merupakan jenis genteng yang paling sering digunakan pada rumah-rumah jaman dahulu di Indonesia. Dengan dimensi ukurannya yang panjang, memasang genteng seng bisa menghemat biaya cukup banyak. Yang perlu diperhatikan ketika memasang genteng ini adalah memberikan tambahan penguat seperti paku agar tidak mudah lepas.

Genteng Aspal

Genteng Aspal terbuat dari campuran serat kayu, aspal dan bahan kimia lainnya. Meskipun berasal dari aspal akan tetapi genteng ini lebih ringan daripada metal dan keramik. Selain itu genteng aspal juga lentur, kuat, bisa menahan api serta angin kencang.

Genteng aspal dapat digunakan di hampir semua rangka atap, seperti atap kayu, baja ringan, ataupun beton. Karena bentuknya yang berlapis dan lebar, genteng aspal diklaim anti-bocor. Genteng ini modelnya simpel dan memiliki pilihan warna yang beragam.

Disamping harganya yang cukup mahal, memasang genteng ini pun membutuhkan kerangka atap yang kuat untuk menopang beban. Selain itu pemasangan genteng aspal harus dilakukan oleh tukang profesional tidak bisa oleh tukang bangunan biasa, begitupun perbaikannya bila terjadi kerusakan.

Genteng Kayu Ulin atau Kayu Besi

Genteng Kayu Ulin disarankan untuk bahannya dibuat dari kayu ulin karena kuat dan tahan lama, namun bisa juga menggunakan jenis kayu lainnya. Genteng ini bentuknya memanjang dengan lancip segitiga yang membuat tampilannya terkesan alami, serta dapat mengalirkan sirkulasi udara dengan baik.

Biasanya Genteng Kayu Ulin atau Kayu Besi digunakan oleh rumah-rumah sederhana yang ingin terlihat mewah. Namun genteng jenis ini memiliki harga yang relatif mahal.

Genteng Keramik

Genteng Keramik meskipun termasuk keramik ternyata masih dibuat dari tanah liat. Dimana pada proses akhirnya terdapat penambahan lapisan pewarna glatzur. Genteng keramik memiliki daya tahan yang lama. Namun jenis genteng ini harus dipasang dengan penuh ketelitian agar tidak terjadi kebocoran pada atap rumah.

Genteng keramik lebih cocok untuk digunakan pada rumah yang memiliki beberapa lantai yang cukup tinggi ataupun untuk genteng balkon. Bahan yang terkandung pada genteng keramik dapat membantu menahan sengatan sinar panas matahari. Meskipun sangat terik, suhu ruangan dalam rumah tidak akan begitu panas.

Genteng Metal Pasir

Genteng Metal Pasir terbuat dari bahan dasar zinc alume yang bagian bawahnya dilapisi oleh black coat zinc alumunium coating, primary epoxy dan masih banyak lagi pilihan bahan lainnya. Genteng metal pasir memiliki kemampuan dalam meredam panas matahari serta meredam suara air hujan yang berasal dari lapisan batu alam yang melindungi genteng metal.

Genteng Metal atau Logam

Genteng Metal atau Logam terbuat dari lembaran metal yang di-press membentuk pola seperti genteng dan memiliki bentuk yang mirip dengan seng. Untuk pemasangan genteng metal harus ditanam pada balok gording rangka atap dengan sekrup.

Genteng metal memiliki bobot yang tentunya sangat ringan dan memiliki daya tahan lama. Selain hemat, genteng ini dilapisi material bahan anti karat dan juga dibuat dari material anti pecah yang membuatnya aman dari kebocoran. Akan tetapi kekurangan genteng metal adalah materialnya yang mudah menyerap panas dan berisik saat terkena hujan.

Genteng Asbes

Genteng Asbes terbuat dari enam gabungan mineral silikat alam dan bahannya ringan. Genteng Asbes ini harganya relatif murah dan mudah dipasang yang tidak memerlukan banyak kayu reng.

Penggunaan genteng asbes sekarang ini sudah dikurangi karena serat asbes dalam bentuk partikel sangat mudah terlepas sehingga bisa terhirup oleh manusia yang bisa menyebabkan kanker paru-paru.

Genteng Kaca

Untuk Genteng Kaca biasanya hanya dipasang pada beberapa area tertentu saja yang membutuhkan penerangan alami. Genteng kaca bisa menjadi alternatif bagi beberapa ruangan yang tak bisa dipasang jendela sehingga tetap bisa mendapatkan cahaya matahari.

Genteng kaca dapat membuka cahaya alami, terkesan modern dan melindungi dinding ruangan dibawahnya dari kelembapan dan jamur. Akan tetapi genteng ini mudah pecah dan dapat membuat suhu ruangan naik jika dipakai secara berlebihan.


Kesimpulan
Demikianlah artikel mengenai jenis-jenis genteng rumah yang sering digunakan di Indonesia. Semoga setelah mengetahui beberapa jenis genteng tersebut kita tidak salah memilih untuk menentukan apa yang cocok untuk digunakan sebagai atap rumah kita.

Bila Anda ingin membangun rumah atau properti lainnya dan membutuhkan jasa kontraktor bangunan, silahkan mengunjungi Jasa Kontraktor atau hubungi kami di nomor 0821 7022 6619.